Harga ADIDAS Black Belt – COTTON Murah
Untuk info lebih lanjut dapat langsung menghubungi ke :
Telp : 021 470 5841
Hp & WA : 08127866663 / 081289854040
Alamat : Jl. Panca wardi, No. 33-34, Kayu Putih, Jakarta Timur
MAKNA TINGKATAN SABUK DALAM KARATE
Karate merupakan olahraga beladiri yang mempunyai ciri khas yang bisa dibedakan dari jenis olahraga beladiri lainnya seperti silat, judo, dan lainnya. Perbedaan itu bisa dilihat secara filosofi, teknik gerakan, dan juga atribut yang dipergunakan selama proses latihan, pertandingan maupun ujian. Salah satu perbedaan dalam atribut ini yakni peralatan dan perlengkapan dalam yang dipergunakan seperti baju dan sabuk. Meski antara karate dan judo ada kesamaan sistem peringkat yang dibedakan berdasarkan warna sabuk, karena karate meniru sistem judo dalam sistem pemeringkatan ini sebagaimana yang diakui oleh Master Gichin Funakoshi.
DOGI
Pakaian
karate dalam istilah karate ( jepang ) disebut “DOGI”. Pakaian karate
didesain seperti “kimono” (pakaian tradisional jepang). Terbuat dari
bahan yang beragam yang memiliki kekuatan berbeda pula. Warna dasar
pakaian resmi karate adalah putih. Terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu
baju (Uwagi) dan celana (Zubon) yang dilekatkan pada pakaian karate
sebuah ikat pinggang (Obi) yang memiliki warna berdasarkan tingkatan.
Arti Warna Sabuk Karate
Sabuk
dalam Karate memiliki lebar 1.5 inci (atau kurang dari 4 cm) dan
panjang sekitar 100 inci atau 2,56 meter.(All-Karate.com, 2006).
Dalam
karate, warna sabuk (obi) membedakan satu karateka dengan karateka
lain. Karateka dasar dimulai dari sabuk putih, sabuk yang digunakan
untuk pemula dalam memulai belajar karate. Secara filosofis, perbedaan
sabuk karate ini untuk menunjukkan bahwa karateka harus menjunjung
tinggi sikap saling menghomati satu sama lain. Karateka yang baru
belajar atau pemula harus menghormati karateka yang sudah lebih tinggi
sabuk yang diraihnya, meski secara umur lebih muda. Maupun karateka
yang sudah meraih sabuk lebih tinggi dari yang lainnya, wajib untuk
menghargai dan menghormati pula karateka yang baru belajar. Sikap ini
sejalan dengan prinsip karate yang dijelaskan oleh Gichin Funakoshi
bahwa karate diawali dan diakhiri oleh sikap menghormati dan saling
menghargai.
Obi
sebagai sistem pemeringkatan dengan menggunakan ukuran kyu (yang
kadang berbeda dari satu perguruan dan perguruan lain) merupakan bentuk
representasi dari karate dalam menunjukkan bahwa karateka harus
berproses dalam semua tujuan yang diinginkan. Untuk menjadi sekedar
sabuk hitam, harus mulai belajar dasar. Untuk mengejar nilai kebaikan
melalui perolehan sabuk hitam, harus belajar dari dasar. Kecuali untuk
tokoh yang memberikan kontribusi dan dukungan nyata terhadap karate
mereka bisa mendapat penghargaan sabuk hitam kehormatan. Dengan
demikian, perbedaan sabuk ini selain sebagai pelajaran bagi karateka
untuk terus belajar dan berproses dalam meraih tujuan, juga saling
menghormati dan menghargai sesama karateka adalah kemutlakan untuk
dijalani.