Untuk info lebih lanjut dapat langsung menghubungi ke :
Telp : 021 470 5841
Hp & WA : 08127866663 / 081289854040
Alamat : Jl. Panca wardi, No. 33-34, Kayu Putih, Jakarta Timur
Bola obat (juga dikenal sebagai bola olahraga, bola med, atau bola kebugaran) adalah bola tertimbang kira-kira diameter bahu (sekitar 13,7 inci), sering digunakan untuk rehabilitasi dan latihan kekuatan. Bola obat juga berperan penting dalam bidang kedokteran olahraga untuk meningkatkan kekuatan dan koordinasi neuromuskuler. Namun, itu tidak harus bingung dengan bola latihan yang meningkat, yang lebih besar (hingga 36 “diameter).
Bola obat biasanya dijual dengan berat 2–25 lb (1–11 kg) dan digunakan secara efektif dalam pelatihan balistik untuk meningkatkan daya ledak pada atlet di semua cabang olahraga, mis. melempar bola obat atau melompat sambil memegangnya. Beberapa bola obat memiliki diameter hingga 14 “(sekitar 35,56 cm) dan berat hingga 14 lbs, atau dalam bentuk bola basket tertimbang.
Hippocrates dikatakan memiliki kulit binatang yang diisi oleh pasien untuk dilempar untuk tujuan “pengobatan”. Bola-bola besar yang serupa digunakan di Persia pada tahun 1705. Istilah “bola obat” berasal dari tahun 1876, di American Gymnasia and Academic Record, oleh Robert Jenkins Roberts, Jr. Foto bola obat yang diketahui pertama kali di Amerika Serikat adalah diambil pada tahun 1866 dan menunjukkan instruktur atletik Harvard Aaron Molyneaux Hewlett dikelilingi oleh peralatannya.
Bola yang satu ini memang tak besar. Namun, ia bisa membuat tubuh lebih kencang dan bugar. Fungsinya tak jauh berbeda dengan dumbbell, untuk melatih kekuatan otot, ketahanan otot, stabilitas, koordinasi tubuh, proprioception (merangsang respon syaraf-syaraf otot) dan plyometric (gerak eksplosif otot memanjang dan memendek dalam tempo cepat). Bentuknya sebesar bola kaki dengan berat dari 1-11 kg. Kita bisa menggunakannya dengan cara diayun atau dilempar. Medicine ball (MB) memang sangat cocok jika kita ingin memaksimalkan latihan peregangan.
Agar tidak kaget, sebaiknya pemula menggunakan medicine ball yang ringan. Setelah itu, untuk mendapatkan hasil latihan yang lebih maksimal, kita boleh menggantinya dengan yang lebih berat secara bertahap. Yang terpenting adalah gerakan kita selama berlatih terkendali dengan baik.